Langsung ke konten utama

ALAT KONTRASEPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan intim. Alat ini atau cara ini sifat tidak permanen ,dan memungkinkan pasangan untuk mendapatkan anak apabila diinginkan. Ada berbagai macam jenis Alat Kontrasepsi yang tersedia di pasaran ,yang dapat dibeli dengan bebas. Jenis alat Kontrasepsi tsb antara lain : Kondom, Diafragma, Kondom Wanita, Suntikan, Susuk, IUD / AKDR (Alat kontrasepsi dalam Rahim), Pil, Spermisida (obat pembunuh sperma). Koran Kompas menyebutkan bahwa KB suntik menjadi pilihan mayoritas dikalangain ibu-ibu. Angka statistik ini di dapat dari Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. Sugiri Sjarief, MPA saat media edukasi Kontrasepsi Sebagai Suatu Kebutuhan, di Grand Hyat, Jakarta pertengahan 2008. Kebanyakan dari mereka memilih KB suntik karena mereka hanya perlu melakukannya 1 – 3 bulan sekali dan tidak perlu melalui proses trauma seperti pada saat pemasangan spiral. Konstrasepsi suntik dinilai efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman Kontrasepsi suntikan adalah salah satu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kegagalan pada pemakai KB suntik hanya sekitar 0.3 kehamilan dari 100 pemakai pada tahun pertama pemakaian. ( 1 dari 333 pemakai masih bisa hamil) Cara kerja KB suntik adalah dengan menghalangi terjadinya ovulasi / masa subur dengan menghentikan keluarnya sel telur dari indung telur.Lendir vagina pun menjadi lebih kental sehingga mempersulit sperma untuk masuk ke dalam rahim. Dengan demikian kontrasepsi suntik mencegah terjadinya pertemuan sel telur dan sperma. B. Tujuan a. Tujuan Umum Memberikan asuahan yang memadai pada Aseptor KB sehingga dapat menuju Indonesia sehat 2015. b. Tujuan Khusus Memberikan pendidikan mengenai alat kontrasepsi baik pada masyarakat maupun tenaga kesehatan lainnya sehinga dapat mewujudkan keluarga sejahtera.   BAB II KONTRASEPSI SUNTIKAN (INJEKSI) A. Definisi Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman.Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan kecocokannya. Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB mempunyai persyaratan sama dengan pemakai pil, begitu pula bagi orang yang tidak boleh memakai suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun. B. Jenis Kontrasepsi Suntik Jenis-jenis alat kontrasepsi suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain: a. Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem b. b.Suntikan/3 bulan ; contoh : Depo provera, Depogeston (Harnawati, 2008). C. Cara Kerja Kontrasepsi Suntik a. Menghalangi ovulasi (masa subur) b. Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental c. Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim d. Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma e. Mengubah kecepatan transportasi sel telur. Contoh Obat Injeksi Beserta Dosisnya • Depo Provera ( 3 ml/150 mg atau 1 ml/150 mg) diberikan setiap 3 bulan (12 minggu ) • Noristeran ( 200 mg ) diberikan setiap 2 bulan ( 8 minggu ) • Cyclofem 25 mg Medroksi Progesteron Asetat dan 5 mg Estrogen Sipionat diberikan setiap bulan. Depo-provera ialah 6-alfa-metroksiprogesteron yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progesterone yang kuat dan sangat efektif. Obat ini termasuk obat depot. Noristerat termasuk dalam golongan kontrasepsi ini. Mekanisme kerja kontrasepsi ini sama seperti kontrasepsi hormonal lainnya. Depo-provera sangat cocok untuk program postpartum oleh karena tidak mengganggu laktasi. Depo-provera ialah 6-alfa-metroksiprogesteron yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progesterone yang kuat dan sangat efektif. Obat ini termasuk obat depot. Noristerat termasuk dalam golongan kontrasepsi ini. Mekanisme kerja kontrasepsi ini sama seperti kontrasepsi hormonal lainnya. Depo-provera sangat cocok untuk program postpartum oleh karena tidak mengganggu laktasi. MANAJEMEN TERAPI HOW MUCH : 150 mg HOW OFTEN: 3 bulan sekali (i.m.) HOW LONG: bergantung pada keinginan pasien TUJUAN TERAPI : mencegah kehamilan REVERSIBILITAS : 3-18 bulan T ½ : 50 hari CARA KERJA : Berdasarkan penghambatan pelepasan LH dan perintangan ovulasi serta pengentalan lender servik. INTERAKSI OBAT : Aminoglutethimide (Cytadren) mungkin dapat meningkatkan eliminasi dari medroxyprogesterone lewat hati dengan menurunkan konsentrasi medroxyprogesterone dalam darah dan memungkinkan pengurangan efektivitas medroxyprogesterone. CARA PENYIMPANAN : disimpan dalam suhu 20-25°C CARA PEMBERIAN a. Waktu Pemberian • Setelah melahirkan : 6 minggu pasca salin • Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah keguguran (asal ibu belum hamil lagi) • Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid b. Lokasi Penyuntikan dengan i.m sampai daerah glutus • Daerah bokong/pantat • Daerah otot lengan atas EFEKTIVITAS : Keberhasilannya praktis 99.7 %. D. Indikasi Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain jika klien menghendaki pemakaian kontrasepsi jangka panjang, atau klien telah mempunyai cukup anak sesuai harapan, tapi saat ini belum siap. Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien yang menghendaki tidak ingin menggunakan kontrasepsi setiap hari atau saat melakukan sanggama, atau klien dengan kontra indikasi pemakaian estrogen, dan klien yang sedang menyusui. Klien yang mendekati masa menopause, atau sedang menunggu proses sterilisasi juga cocok menggunakan kontrasepsi suntik. E. Kontraindikasi Beberapa keadaan kelainan atau penyakit, merupakan kontra indikasi pemakaian suntikan KB. Ibu dikatakan tidak cocok menggunakan KB suntik jika ibu sedang hamil, ibu yang menderita sakit kuning (liver), kelainan jantung, varises (urat kaki keluar), mengidap tekanan darah tinggi, kanker payudara atau organ reproduksi, atau menderita kencing manis. Selain itu, ibu yang merupakan perokok berat, sedang dalam persiapan operasi, pengeluaran darah yang tidak jelas dari vagina, sakit kepala sebelah (migrain) merupakan kelainan-kelainan yang menjadi pantangan penggunaan KB suntik ini. F. Efek Samping Menjadi kacaunya pola pendarahan, terutama pada bulan-bulan pertama dan sudah 3-12 bulan umumnya berhenti dengan tuntas. Seringkali berat badan bertambah sampai 2-4 kg dalam waktu 2 bulan karena pengaruh hormonal, yaitu progesterone. Progesterone dalam alat kontrasepsi tersebut berfungsi untuk mengentalkan lendir serviks dan mengurangi kemampuan rahim untuk menerima sel yang telah dibuahi. Namun hormon ini juga mempermudah perubahan karbohidrat menjadi lemak, sehingga sering kali efek sampingnya adalah penumpukan lemak yang menyebabkan berat badan bertambah dan menurunnya gairah seksual. Salah satu sifat lemak adalah sulit bereaksi atau berikatan dengan air, sehingga organ yang mengandung banyak lemak cenderung mempunyai mempunyai kandungan air yang sedikit / kering. Kondisi ini juga terjadi pada vagina sebagai akibat sampingan dari hormon progesteron. Vagina menjadi kering, sehingga merasa sakit (dispareuni) saat melakukan hubungan seksual, dan jika kondisi ini berlangsung lama akan menimbulkan penurunan gairah atau disfungsi seksual pada wanita. G. Keuntungan Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan angka kegagalan kurang dari 0,1% pertahun (Saifuddin, 1996). Suntikan KB tidak mengganggu kelancaran air susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntikan KB mungkin dapat melindungi ibu dari anemia (kurang darah), memberi perlindungan terhadap radang panggul dan untuk pengobatan kanker bagian dalam rahim. Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang sangat kecil, tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri. Pemeriksaan dalam tidak diperlukan pada pemakaian awal, dan dapat dilaksanakan oleh tenaga paramedis baik perawat maupun bidan. Kontrasepsi suntik yang tidak mengandung estrogen tidak mempengaruhi secara serius pada penyakit jantung dan reaksi penggumpalan darah. Oleh karena tindakan dilakukan oleh tenaga medis/paramedis, peserta tidak perlu menyimpan obat suntik, tidak perlu mengingat setiap hari, kecuali hanya untuk kembali melakukan suntikan berikutnya. Kontrasepsi ini tidak menimbulkan ketergantungan, hanya saja peserta harus rutin kontrol setiap 1, 2 atau 3 bulan. Reaksi suntikan berlangsung sangat cepat (kurang dri 24 jam), dan dapat digunakan oleh wanita tua di atas 35 tahun, kecuali Cyclofem. H. Kerugian a. Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali. b. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu c. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering d. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian e. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang f. Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang g. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan jerawat.   BAB III KONTRASEPSI PIL A. Defenisi Kontrasepsi dengan menggunakan pil KB seringkali menjadi pilihan bagi ibu-ibu rumah tangga. Dibandingkan dengan kontrasepsi kondom ataupun IUD, pil KB relatif lebih mudah digunakan dan nyaman. Terdapat dua jenia pil KB, yaitu yang diminum tiap hari secara teratur, dan jenis yang digunakan sesudah berhubungan seksual. Dari jenis pil KB tersebut, yang paling efektif adalah pil KB yang diminum teratur tiap hari. Hormon yang umumnya terkandung dalam pil KB adalah hormon estrogen dan progestin. Fungsi utama dari hormon progestan adalah sebagai pengental cairan / lendir yang berada pada mulut rahim. Dengan mengentalnya lendir tersebut maka sperma akan susah memasuki rahim dan menghambat terjadinya pembuahan. Sedangkan hormon estrogen mempunyai fungsi utama menghambat pemasakan sel telur dan menghambat terjadinya ovulasi. Biasanya pil KB yang beredar bisa terdiri dari hormon estrogen atau progestan saja, bisa pula terdiri dari kombinasi keduanya. B. Jenis-Jenis Pil Salah satu jenis pil KB kombinasi ialah pil KB yang mengandung Levonorgestrel (suatu hormon progestan) dan Etinil Estradiol (suatu estrogen). Keduanya bekerja secara sinergis dalam mencegah kehamilan. Sesuai dengan aksinya masing-masing kedua kombinasi hormon ini jika digunakan secara tepat dan teratur dapat mencegah kehamilan hampir 100%. Ada 4 pil kontrasepsi oral: 1. Pil Kontrasepsi Oral Tipe Kombinasi Terdiri dari 21-22 pil kontrasepsi oral dan setiap pilnya berisi derivat estrogen dan progestin dosis kecil, untuk pengunaan satu siklus. Pil kontrasepsi oral pertama mulai diminum pada hari pertama perdarahan haid, selanjutnya setiap pil 1 hari 1 pil selama 21-22 hari. Umumnya setelah 2-3 hari sesudah pil kontrasepsi oral terakhir diminum, akan timbul perdarahan haid, yang sebenarnya merupakan perdarahan putus obat. Penggunaan pada siklus selanjutnya, sama seperti siklus sebelumnya, yaitu pil pertama ditelan pada hari pertama perdarahan haid. 2. Pil Kontrasepsi Oral Tipe Sekuensial Terdiri dari 14-15 pil kontrasepsi oral yang berisi derivat estrogen dan 7 pil berikutnya berisi kombinasi estrogen dan progestin. Cara penggunaannya sama dengan tipe kombinasi. Efektivitasnya sedikit lebih rendah dan lebih sering menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan. 3. Pil Kontrasepsi Oral Tipe Pil Mini Hanya berisi derivat progestin, noretindron atau norgestrel, dosis kecil, terdiri dari 21-22 pil. Cara pemakaiannya sama dengan cara tipe kombinasi. 4. Pil Kontrasepsi Oral Tipe Pil Pascasanggama (Morning After Pill) Berisi dietilstilbestrol 25 mg, diminum 2 kali sehari, dalam waktu kurang dari 72 jam pascasanggama, selama 5 hari berturut-turut. Pil Kontrasepsi Oral di Pasaran Umumnya pil kontrasepsi oral di pasaran terdiri dari 28 pil kontrasepsi, biasanya 7 diantaranya berisi plasebo (zat netral). Hal ini dilakukan untuk mendisiplinkan pemakaian pil kontrasepsi oral. Pil kontrasepsi oral selain untuk mencegah kehamilan juga untuk mengatur haid agar teratur. Ada juga pil kontrasepsi oral yang menggunakan bahan yang tidak menimbulkan efek samping berat badan naik, tulang keropos. Produk tertentu pil kontrasepsi oral juga menjanjikan kehalusan kulit pada pemakainya. Semua kembali kepada pilihan anda dan dokter yang menangani permasalahan ini. Hal utama yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pil KB adalah aturan minum dari pil KB tersebut. Kemasan pil KB yang beredar di pasaran biasanya adalah kemasan 28 hari (28 tablet) atau 21 hari (21 tablet). Untuk kemasan 28 hari, 21 tablet mengandung hormon sedangkan 7 tablet lainnya tidak mengandung hormon. Untuk memulai meminum pil KB ini pastikan terlebih dahulu bahwa anda tidak dalam keadaan hamil. Untuk itulah beberapa produk biasanya menyertakan pil atau tablet yang tidak mengandung hormon yang diminum selama 14 hari untuk memastikan pengguna tidak hamil. Minumlah pil KB ini dimulai saat hari pertama haid. Pada kemasan biasanya tertera nama hari seperti “Sen” untuk senin dan seterusnya, minumlah sesuai hari yang tertera pada kemasan, selanjutnya minum tablet secara berurutan. Pil KB harus diminum secara teratur selama pengguna tidak menginginkan terjadinya kehamilan. Bila ada tablet yang terlupa diminum pada hari tertentu, maka selambat-lambatnya dalam waktu 12 jam pada hari tersebut tablet masih dapat diminum. Namun jika sudah lebih dari 12 jam maka tablet pada hari yang terlupa jangan diminum dan tetap meminum tablet pada hari berikutnya. Resiko dari kealpaan meminum tablet dapat mengurangi keefektifan dalam mencegah kehamilan. Oleh karena itu salah satu faktor keberhasilan dalam penggunaan pil KB ini adalah kedisiplinan untuk meminum pil KB. Sebaiknya pil KB diminum menjelang tidur setiap hari sehingga resiko lupa dapat diperkecil. C. Efek Samping Efek samping dari pil KB ini adalah bisa terjadi mual, muntah, gangguan lambung-usus, pendarahan, perubahan payudara, perubahan berat badan dan lain-lain. Penggunaan pil KB pada waktu bersamaan dengan obat-obat seperti barbiturat, fenilbutazon, klorpromazin, dan lain-lain bisa mengurangi efektifitas pil KB. Apabila anda sedang menjalani pengobatan tertentu, ada baiknya untuk berkonsultasi kepada dokter/apoteker mengenai penggunaan pil KB. Di samping itu, penggunaan pil KB perlu dikonsultasikan kepada dokter untuk wanita yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara, tumor dan yang memiliki resiko kanker yang tinggi. Penggunaan pil KB dapat dihentikan bila menghendaki kehamilan. Fungsi dari alat-alat reproduksi akan segera pulih dan dapat segera hamil. Hal yang biasanya terjadi setelah penghentian penggunaan pil KB adalah siklus pertama bisa 1 minggu lebih panjang dari biasanya. Bila dalam 2-3 minggu pertama siklus normal tidak terjadi hubungi dokter. Kelebihan & kekurangan dari masing-masing alat kontrasepsi Setiap metode kontrasepsi pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, berikut kelebihan dan kekurangan dari metode kontrasepsi yang telah disebutkan diatas : No Jenis Kontrasepsi Kelebihan Kekurangan 1. Suntik Kontrasepsi • Dapat digunakan oleh ibu yang menyusui. • Tidak perlu dikonsumsi setiap hari atau dipakai sebelum melakukan hubungan seksual. • Darah menstruasi menjadi lebih sedikit dan membantu mengatasi kram saat menstruasi. • Dapat mempengaruhi siklus mentruasi. • Kekurangan suntik kontrasepsi /kb suntik dapat menyebabkan kenaikan berat badan pada beberapa wanita. • Tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual. • Harus mengunjungi dokter/klinik setiap 3 bulan sekali untuk mendapatkan suntikan berikutnya. 2. Pil Kontrasepsi/kb • Mengurangi resiko terkena kanker rahim dan kanker endometrium. • Mengurangi darah menstruasi dan kram saat menstruasi. • Dapat mengontrol waktu untuk terjadinya menstruasi. • Untuk pil tertentu dapat mengurangi timbulnya jerawat ataupun hirsutism (rambut tumbuh menyerupai pria). • Tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual. • Harus rutin diminum setiap hari. • Saat pertama pemakaian dapat timbul pusing dan spotting. • Efek samping yang mungkin dirasakan adalah sakit kepala, depresi, letih, perubahan mood dan menurunnya nafsu seksual. • Kekurangan Untuk pil kb tertentu harganya bisa mahal dan memerlukan resep dokter untuk pembeliannya. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Jenis-jenis alat kontrasepsi suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain: (1) Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem (2).Suntikan/3 bulan ; contoh : Depo provera, Depogeston (Harnawati, 2008). Kerugian penggunaan alat kontrasepsi Suntikan antara lain: Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering Kontrasepsi dengan menggunakan pil KB seringkali menjadi pilihan bagi ibu-ibu rumah tangga. Dibandingkan dengan kontrasepsi kondom ataupun IUD, pil KB relatif lebih mudah digunakan dan nyaman. Terdapat dua jenia pil KB, yaitu yang diminum tiap hari secara teratur, dan jenis yang digunakan sesudah berhubungan seksual. Dari jenis pil KB tersebut, yang paling efektif adalah pil KB yang diminum teratur tiap hari. B. Saran Diharapakan pada bidan sebagai tenaga media agar lebih memiliki skiil dan pengetahuan mengenai alat kontrasepsi sehingga dapat membantu mewujudkan indonesia sehat 2015.   DAFTAR PUSTAKA http://mommygadget.com http://butterflystillfly.wordpress.com/ http://www.nextbio.com/b/home/home.nb?q=depo-progestin http://www.medicinenet.com/medroxyprogesterone/article.htm http://www.pubmedcentral.nih.gov/pagerender.fcgi?artid=1374922&pageindex=5#page PROHEALTH, http://forbetterhealth.wordpress.com/2008/11/19/kontrasepsi-suntik/ Rahardja, Kirana, 2007, Obat-obat Penting ed.6, 717, PT. Elex Media Computa, Jakarta Saifuddin, A.B., 2006, Buku panduan Praktis pelayanan Kontrasepsi, Pk-54-PK58, Yayasan Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo, Jakarta (Sumber: Buletin 2007, By PIOGAMA)   DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Tujuan 2 BAB II KONTRASEPSI SUNTIKAN (INJEKSI) 3 A. Definisi 3 B. Jenis Kontrasepsi Suntik 3 C. Cara Kerja Kontrasepsi Suntik 3 D. Indikasi 5 E. Kontraindikasi 6 F. Efek Samping 6 G. Keuntungan 6 C. Kerugian 7 BAB III KONTRASEPSI PIL 8 A. Defenisi 8 B. Jenis-Jenis Pil 8 C. Efek Samping 10 D. Tinjauan Kasus BAB IV PENUTUP 13 A. Kesimpulan 13 B. Saran 13 DAFTAR PUSTAKA 14

Postingan populer dari blog ini

NARKOBA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan masalah narkoba di tanah air dalam tahu 41 terakhir ini mengalami peningkatan yang sangat tajam, data yang saya dapatkan dari” yakita ajomi “ menyebutkan di samping jumlah pemakai yang meningkat tajam, jenis dan jumlah yang kejahatan perkaif dengan narkoba terus berkembang, pemakai nya pula sudah sangat bervariasi. Kalau dulu narkoba hanya dipakai oleh orang 41 frustasi dan pemuda 41 berandalan, sekarang telah merambah kepada orang yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya: toko- toko ibu- ibu rumah tangga sampai remaja. Bukan hanya rumah tangga yang berantakan tetapi juga keluarga yang harmonis. Bukan hanya kota- kota besar, tetapi juga merata ke perdesaan. Pendek nya ke seluruh Indonesia. 1.2 Rumusan Masalah Penggunaan narkoba yang sampai pada titik pemadat, akhirnya tidak hanya mati, tetapi sebelum mati mengalami kesakitan yang luar biasa berupa cara berfikir, sikap mental dan perilaku seolah-olah berupa menjadi monster perus

PENCEMARAN UDARA

PENCEMARAN TANAH O L E H ERAWATI NIM PO7133009047 KELAS SWADANA T.1 DEPARTEMEN KESEHATAN RI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN BANDA ACEH 2010 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat. Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal penulisan kepada guru serta teman-teman sekalian, yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah kami dilain waktu. Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa yan